Tulisan ini terinspirasi dari tulisan saya di sini
dimana salah satu pembaca berkomentar bahwa ajax tidaklah seperti yang
saya katakan. Memang benar bahwa kita tidak dapat menilai bahwa suatu
teknologi bermanfaat atau tidak hanya dengan melihat 2 hasil saja.
Sebenarnya ditulias tersebut saya hanya menumpahkan kekesalan saya akan
susahnya mengakses email saya di Yahoo dan Gmail yang secara default
mengarahkan penggunanya ke tampilan full ajax. Terima kasih banyak atas
tanggapannya. Untuk itu saya ingin menuliskan pendapat saya mengenai
penggunaan ajax yang baik.
Ajax merupakan teknologi web terbaru yang memungkinkan interaksi
pengguna dan web lebih aktraktif dan juga lebih efisien dalam tranfer
data Kenapa? Karena dengan ajax kita dapat me-refresh atau me-load
sebagian konten yang perlu diupdate.dengan demikian bagian web lainnya
seperti header, footer, sidebar, dan bagian lainnya tidak perlu di load
ulang. Kita hanya meload konten yang berubah saja. Dengan demikian akan
lebih efisien dalam transfer data, aplikasi lebih responsif, dan
pengguna lebih mudah berinteraksi dengan web layaknya aplikasi desktop. Pada teknologi web sebelum ajax untuk menampilkan konten yang berubah
kita harus meload halaman web secara keseluruhan tanpa peduli bahwa ada
bagian web yang kontennya tidak berubah. Namun ada beberapa kekurangan
teknologi ajax yang untuk dapat bekerja harus menggunakan browser dengan
fungsi javascript yang di aktifkan. Tanpa javascript, ajax tidak akan
berjalan. Kekurangan teknologi ajax tersebut adalah:
- Konten yang ditampilkan dengan ajax tidak dapat dibaca oleh search engine. Hal ini karena javascript hanya aktif di browser, bot search engine tidak dapat menjalankan javascript. Padahal kebanyakan web memperoleh pengunjung baru dari search engine. Akibatnya konten kita tidak dindex di search engine dan sulit untuk dicari dari search engine.
- Hanya dapat berjalan di browser terbaru. Dulu saya membuat aplikasi dengan fitur ajax untuk digunakan internal di kantor saya bekerja. Ternyata banyak komputer kantor masih menggunakan Windows XP tanpa service pack 2. Hasilnya dengan Internet Explorer 6 yang belum mendukung ajax maka aplikasi saya tidak dapat digunakan di beberapa komputer. Melakukan instalasi service pack 2 atau firefox terbaru bukanlah pekerjaan mudah dengan jumlah komputer yang sangat banyak mencapai ratusan.
- Web yang menggunakan ajax akan kesulitan untuk ditampilkan di perangkat mobile. Ada banyak pengguna internet menggunakan handphone untuk mengakses internet saat sedang santai. Browser handphone hampir 80% tidak mendukung javascript yang artinya ajax tidak dapat berfungsi bila ditampilkan pada browser handphone.
- Pikirkan target pengguna anda, bila sasaran anda adalah pengguna handphone misalnya untuk berjualan konten mobile maka lupakan untuk menggunakan ajax. Karena pengguna atau pengunjung anda tidak dapat mengaksesnya dengan baik. Apa gunanya anda mengembangkan aplikasi atau web anda tanpa ada pengguna.
- Gunakan ajax hanya untuk konten yang betul-betul dinamis alias sangat sering berubah. Jangan gunakan pada konten yang jarang berubah misalnya konten pada blog. Tulisan pada blog biasanya sangat jarang diubah setelah diposting. Biasanya hanya update kecil untuk memperbaiki beberapa tulisan. Walaupun secara konsep, dengan template dan layout yang sama setiap posting maka memungkinkan penggunaan ajax namun dalam hal ini ajax merugikan anda. Karena konten blog anda tidak terbaca oleh search engine dan pengunjung akan kesulitan menemukan tulisan anda di search engine. Contoh konten yang sering berubah adalah tampilan livescore.com yang secara otomatis mereload hasil pertandingan olahraga secara berkala dalam rentang waktu tertentu. Hasilnya score dapat diupdate tanpa mereload tampilan website secara keseluruhan.
- Penggunaan pada submit form atau upload file. Contohnya anda bisa menggunakan ajax misalnya pada pengisian komentar dan diload dengan ajax untuk menampilkan komentar yang baru anda submit. Atau upload file dengan ajax tanpa harus mereload keseluruhan website.
- Pada aplikasi web biasanya tidak membutuhkan akses search engine, karena hanya ditujukan kepada pengguna aplikasi. Karena itu penggunaan ajax lebih flexibel. Anda dapat menggunakan ajax dimanapun pada aplikasi anda karena biasanya aplikasi web memiliki konten yang sangat dinamis. Selain itu aplikasi lebih memerlukan respon cepat dari interaksi pengguna yang bisa dilakukan dengan ajax. Namun yang perlu diingat, sebaiknya jangan melakukan load objek secara berlebihan yang kemudian kita dapat dengan mudah mengupdate kontennya dengan ajax dan menampilkannya dengan javascript seperti tulisan saya di sebelumnya mengenai gmail dan yahoo mail yang terlalu berat diakses pada akses awal. Perhatikan selalu ukuran halaman web anda, karena walaupun tampilan lebih responsif namun pada saat load awal akan memakan waktu yang cukup lama.
- Gunakan selalu indikator loading atau status dari ajax. Ajax melakukan request atau biasa disebut callback tanpa memberikan indikator status dengan sendirinya. Programmer harus membuatnya agar mampu memberitahukan apakah request atau callback berhasil, sedang loading, atau gagal. Dengan demikian pengguna tidak melakukan klik atau request berlebihan karena tidak mengetahui apakah dia telah melakukan request atau belum dan juga pengguna tidak menunggu terlalu lama tanpa mengetahui hasilnya.
0 komentar:
Post a Comment