Liat2 di forum
http://opensource.telkomspeedy.com/forum/viewtopic.php?pid=118162 eh..
dapet artikel bagus tentang setting squid lusca..
Tutorial ini sebagai pengganti tutorial sebelumnya yang tidak terselesaikan.
Hidupkan PC Calon Proxy Server
Masukkan ‘CD
Ubuntu Server’ Ke CDROM
Booting dari CDROM
Pilih language English, Enter
Pilih Install Ubuntu Server, Enter
Tekan enter pada ‘Choose Language’ English
Pilih United States
‘Detect Keyboard Layout Pilih ‘No’
Pada Ubuntu ‘
Installer Main Menu’ pilih USA
Pada ‘Keyboard Layout’ Pilih USA
Pilih ‘Continue’ pada ‘Configure The Network’
Pilih ‘Configure Network Manually’
Isi IP Address dengan 192.168.11.11 pilih ‘Continue’, lalu tekan Enter
Netmask 255.255.255.0 pilih ‘Continue’, lalu Enter
Pada Gateway sudah terdapat angka ‘192.168.11.1’, biarkan saja terus Tab Pilih ‘Continue’
Pada Name Server Addresses sudah terdapat angka ‘192.168.11.1’ abaikan dan Tab pilih ‘Continue’, lalu enter
Hotsname diisi dengan : anjelanet (terserah anda) terus pilih continue enter
Domain Name: kosongkan saja, pilih ‘Continue’ dan tekan enter
Pada pilihan ‘Configure The Clock’ pilih ‘Select From Worldwide List’ terus cari Jakarta, lalu tekan Enter
Pada menu ‘Partition Disk’ pilih ‘Manually’
(Penulis
menggunakan 2 Harddisk 250 GB & 500 GB 7200 RPM, RAM 2 GB PC6400,
HDD 500 GB dipersiapkan untuk men-cache Video Streaming & MP3. Jika
HDD & RAM anda berbeda sesuaikan dengan kebutuhan, Pola Partition
Nomor 1 & 3 tutorial ini mohon tidak di ubah, cukup penyesuaian pada
option RAM saja)
Selanjutnya Jika menggunakan Harddisk bekas pakai,
Langkahnya kita hapus partisi yang ada terlebih dahulu. Pilih Directory
Partition yang akan dihapus, tekan enter dan pilih Delete The Partition
(ULANGI PERINTAH INI UNTUK SEMUA PARTISI YG TERSISA).
Jika telah
selesai pilih ‘Guided Partitioning’, kemudian pilih ‘Manually’ arahkan
pada FREE SPACE. (UNTUK HARDDISK KOSONG LANGSUNG KE LANGKAH INI).
1. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
-
Besar Partition I adalah 256 MB, Jadikan sebesar itu. Pilih Continue,
Enter (Usahakan untuk tidak merubah besaran Partisi Harddisk ini)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Ext4, Enter
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Mount point = /boot
- Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard
- Bootable flag = on
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
2. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besar Partition II adalah 30 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda, minimal 10 GB)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Ext4
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Mount point = /
- Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
3. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besaran Partisi III adalah 4 GB (RAM 2 GB)
(Untuk RAM 1 GB Isikan Partisi III sebesar 2 GB. Rumus = RAM x 2 = Besar Partisi SWAP AREA)
- Pilih Primary, Enter
- Pilih Beginning, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ = Swap Area
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
4. Arahkan ke FREE SPACE HDD1 Pilih Create New Partition, Enter
- Besar Partition IV adalah keseluruhan sisa HDD 1 yang masih FREE SPACE (dalam hal ini Free Space HDD 1 saya 215,8 GB)
- Pilih Primary, Enter
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache1’
-
Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail & Noatime’
dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard,, untuk Ubuntu Server 64/Bit
Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada
keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
(PERHATIAN : JIKA MENGGUNAKAN 1 HARDDISK, ABAIKAN LANGKAH 5 & 6 BERIKUT INI)
5. Arahkan ke FREE SPACE HDD2 Create New Partition, Enter
- Besar Partition V adalah 300 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda)
- Pilih Primary, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache2’
-
Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail &Noatime’
dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard, untuk Ubuntu Server 64/Bit
Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada
keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
6. Arahkan ke FREE SPACE HDD2 Create New Partition, Enter
- Besar Partition V adalah 200 GB (Sesuaikan kapasitas HDD anda)
- Pilih Primary, Enter
- Pada pilihan ‘Use As’ untuk Ubuntu Server 32/Bit = ReiserFS, untuk Ubuntu Server 64/Bit Pada pilihan ‘Use As’ = BtrFS
- Jika muncul option ‘Format The Partition’ tekan enter untuk memilih ‘Yes, Format it’
- Pada Mount point = Enter dan pilih Manually, ‘/home ubah menjadi /cache3’
-
Mount options untuk Ubuntu Server 32/Bit pilih ‘Notail &Noatime’
dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada keyboard, untuk Ubuntu Server 64/Bit
Mount options pilih ‘Noatime’ dengan menekan tombol ‘SPACE’ pada
keyboard.
- Pilih ‘Done Setting Up The Partition’
Pilih Finish Partitioning And Write Changes To Disk, tekan Enter
Pada pilihan Write The Changes To Disk pilih Yes, tekan Enter
Pada Full Name For The New User isi dg anjelanet, pilih continue & tekan Enter
Pada Username For Your Account isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Pada a password For The New User isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Pada Re-Enter Password To Verify isi dg anjelanet, terus continue & tekan Enter
Jika muncul pilihan Use Weak Password pilih Yes, tekan Enter
Pada pilihan Encrypt Your Home Directory pilih ‘No’, tekan Enter
Pada pilihan HTTP Proxy Information dikosongkan saja, pilih Continues, tekan Enter
Pada saat ‘Configuration apt’ mencapai 23% tekan enter, juga pada 72% tekan Enter
Pada saat pilihan updating pilih ‘No Automatic Update’
Pada
Choose Software To Install pilih ‘OpenSSH Server’ dengan menekan tombol
‘SPACE’ pada keyboard, selanjutnya pilih Continues, tekan Enter
Pada Pilihan ‘Install GRUB Loader’ pilih Yes
Pada saat ‘Ejecting CD Ubuntu Server Installer’ ambil CD-nya tutup kembali CDROM dan pilih pilih Continues
‘FINISH THE INSTALLATION & CPU ON PROCEED REBOOT, DON’T TOUCH ANYTHING’
‘NOW WAKE UP… PROXY SERVER UBUNTU IS READY FOR NEXT STAGE’
Login pada Ubuntu Server (Isikan sesuai User & Password anda)
- Login as : anjelanet
- Password : anjelanet
Untuk proses agar bisa Login di @root :
- Ketikan perintah : sudo su – dan tekan enter
- Isikan Password : anjelanet
- Ketikan perintah : passwd dan tekan enter
- Isikan Password Baru : anjelanet
- Isikan kembali Password Baru : anjelanet
- Reboot PC dengan mengetikan perintah = reboot –h now
Hubungkan
Kabel UTP atau Kabel LAN dari PC ke Routerboard (Mikrotik) pada ether3
(terserah sisa Port Mikrotik anda). Jenis Kabel LAN bisa Type ‘Straight’
atau Type ‘Cross’, terserah anda.
Pada Mikrotik masuk dengan Winbox
pilih interface ether3 (terserah sisa Port Mikrotik anda) ganti nama
‘ether3’ menjadi ‘Proxy’ dan pilih ‘OK’
Pilih Terminal dan masukkan script berikut :
/ip address
add address=192.168.11.1/24 network=192.168.11.0 broadcast=192.168.11.255 interface= Proxy
Cek Koneksi PC Proxy server dengan Mikrotik dari Terminal Mikrotik, ketikan perintah berikut :
Ping 8.8.8.8
Jika berjalan dengan baik Ping - nya, PC Proxy server dengan Mikrotik telah terhubung dengan baik.
PERSIAPAN Instalasi Squid
download dahulu dari Web Browser File squid.conf, sysctl.conf, squid, storeurl DISINI.
Cek terlebih dahulu Type dan Komponen PC Proxy Server anda, selanjutnya masuk ke
http://en.gentoo-wiki.com/wiki/Safe_Cflags,
tentukan CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS PC Proxy Server anda untuk proses
‘Compile’ . Simpan type CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS di Notepad.
Untuk
memudahkan proses selanjutnya adalah me-remote PC Proxy Server dari PC
lain dalam satu jaringan, menggunakan WINSCP dan PUTTY. Jika belum punya
silahkan download DISINI.
Install WINSCP dan PUTTY
Buka WINSCP,
pada Hostname masukkan IP Address PC Proxy Server 192.168.11.11, pada
User masukkan ‘root’ (tanpa tanda petik) dan pada Password isikan
‘anjelanet’ (tanpa tanda petik). Untuk memudahkan proses, pilih ‘Save’
kemudian pilih ‘Login’. Jika muncul pilihan, pilih ‘Yes’ atau ‘Update’
Setelah
Login WINSCP, pada toolbarnya ada pilihan ‘Open session in PUTTY’,
pilih saja untuk membuka PUTTY, atau bisa juga dengan menekan Ctrl+P.
Pada Login PUTTY, masukkan Password ‘anjelanet’ (tanpa tanda petik)
Sekarang anda telah masuk dalam Login PUTTY, untuk melakukan proses Update terhadap PC Proxy Server sebagai tahap berikutnya.
Pada
PUTTY, masukkan perintah berikut ini satu per satu, (Jika nanti pada
proses updating terdapat pilihan ‘Y/N’ pilih ‘Y’ dan Enter) :
sudo apt-get update
sudo apt-get install squid
sudo apt-get install squid squidclient squid-cgi
sudo apt-get install gcc
sudo apt-get install build-essential
sudo apt-get install sharutils
sudo apt-get install ccze
sudo apt-get install libzip-dev
sudo apt-get install automake1.9
sudo apt-get install acpid
sudo apt-get install multitail
Setelah
selesai Proses updating, langkah berikutnya dari PUTTY download file
LUSCA_FMI (Credit To NEO FMI), masukkan perintah berikut ini :
wget
http://anjelanet.googlecode.com/files/LUSCA_FMI.tar.gz
atau
wget
http://code.google.com/p/lusca-cache/downloads/list
untuk versi stabil sekarang
http://lusca-cache.googlecode.com/files/LUSCA_HEAD-r14809.tar.gz
Selesai proses download, masukkan perintah :
tar xzvf LUSCA_FMI.tar.gz
kemudian :
cd LUSCA_FMI/
Jika anda menggunakan Ubuntu Server 64/bit, masukkan perintah :
make distclean
Proses Compile (Buka Notepad hasil CHOST, CFLAGS & CXXFLAGS tadi :
- Untuk Ubuntu 32/bit :
1. Masukkan CHOST anda, tekan enter
2. Masukkan CFLAGS anda , tekan enter
3. Masukkan CXXFLAGS anda, tekan enter
4. Masukkan kode Compile berikut ini :
./configure
--prefix=/usr --exec_prefix=/usr --bindir=/usr/sbin --sbindir=/usr/sbin
--libexecdir=/usr/lib/squid --sysconfdir=/etc/squid \
--localstatedir=/var/spool/squid
--datadir=/usr/share/squid --enable-http-gzip --enable-async-io=24
--with-aufs-threads=24 --with-pthreads --enable-storeio=aufs \
--enable-linux-netfilter --enable-arp-acl --enable-epoll --enable-removal-policies=heap --with-aio --with-dl --enable-snmp \
--enable-delay-pools --enable-htcp --enable-cache-digests --disable-unlinkd --enable-large-cache-files --with-large-files \
--enable-err-languages=English --enable-default-err-language=English --with-maxfd=65536
Tekan Enter
- Untuk Ubuntu 64/bit :
1. Masukkan CHOST anda, tekan enter
2. Masukkan CFLAGS anda, tekan enter
3. Masukkan CXXFLAGS anda, tekan enter
4. Masukkan kode Compile berikut ini :
./configure
--prefix=/usr --exec_prefix=/usr --bindir=/usr/sbin --sbindir=/usr/sbin
--libexecdir=/usr/lib/squid --sysconfdir=/etc/squid \
--localstatedir=/var/spool/squid
--datadir=/usr/share/squid --enable-http-gzip --enable-async-io=24
--with-aufs-threads=24 --with-pthreads --enable-storeio=aufs \
--enable-linux-netfilter --enable-arp-acl --enable-epoll --enable-removal-policies=heap --with-aio --with-dl --enable-snmp \
--enable-delay-pools --enable-htcp --enable-cache-digests --disable-unlinkd --enable-large-cache-files --with-large-files \
--enable-err-languages=English --enable-default-err-language=English --with-maxfd=65536
Tekan Enter
Selanjutnya masukkan berikut :
make dan berikutnya :
sudo make install
atau sekaligus ini saja:
make all && make install
Dari
WINSCP copy paste file Squid.conf, Storeurl, Squid, & sysctl :
(INGAT PADA WINSCP SISI KIRI ADALAH KOMPUTER YG DIPAKAI UNTUK PROSES
REMOTE & SISI KANAN WINSCP ADALAH KOMPUTER PROXY SERVER YANG
DIREMOTE)
- File sysctl.pl Copy & Paste dari Directory /sbin/ ke Directory /etc/
- File squid.conf & storeurl ke Directory /etc/squid/
- File squid ke Directory /etc/init.d/
Untuk cache yang digunakan adalah 70% dari kapasitas hardisk.
Kemudian pada buka file squid.conf pada Directory /etc/squid/ yang di copy paste tadi, edit dan sesuaikan bagian ini :
cache_dir aufs /cache1 27300 64 256
cache_dir aufs /cache2 27300 64 256
cache_dir aufs /cache3 27300 64 256
cache_dir
aufs /cache1, cache_dir aufs /cache2, cache_dir aufs /cache3
menunjukkan partisi HDD yang akan difungsikan untuk menyimpan cache.
Sesuaikan ‘IP Address Network Mikrotik’ anda, (Ingat bukan IP Address Mikrotik & IP Address Gateway Mikrotik)
acl localnet src 192.168.1.0/24
INGAT!!!!
KESALAHAN
PADA cache_dir & acl localnet ‘squid.conf’, MENYEBABKAN ANDA TIDAK
DAPAT MENYELESAIKAN PROSES SELANJUTNYA, SEHINGGA MUNCUL PESAN ‘FATAL
BUNGLED LINE……’
JADI PERHATIKAN BAIK-BAIK ‘squid.conf’ ANDA.
Selanjutnya kita memberikan Permission untuk Folder Directory Cache, ketikan perintah :
chown proxy:proxy /cache
chmod 777 /cache
chown proxy:proxy /etc/squid/storeurl.pl
chmod 777 /etc/squid/storeurl.pl
karena saya menggunakan Tiga Directory cache, maka perintah yang saya masukkan adalah :
chown proxy:proxy /cache1
chown proxy:proxy /cache2
chown proxy:proxy /cache3
chmod 777 /cache1
chmod 777 /cache2
chmod 777 /cache3
chown proxy:proxy /etc/squid/storeurl.pl
chmod 777 /etc/squid/storeurl.pl
Berikutnya folder-folder swap/cache di dalam folder cache ditentukan dengan perintah :
squid -f /etc/squid/squid.conf -z
Selesai
Proses Installasi LUSCA_FMI dengan Squid Proxy High Performance,
perintahkan untuk reboot squid anda dengan memasukkan perintah :
sudo /etc/init.d/squid restart
Terakhir, reboot PC Ubuntu Proxy Server anda dengan perintah :
Reboot -h now
Jika
Anda Mengikuti Step By Step Proses Instalasi Di Atas Maka Untuk
Mematikan PC Ubuntu Proxy Server Anda, Cukup Dengan Menekan Tombol Power
PC Ubuntu Proxy Server Anda (Jangan Ditahan, Cukup Tekan Sekali Dalam
Hitungan Detik), dimana anda sudah menginstall tools ACPID dengan
perintah ‘sudo apt-get install acpid’.
Selanjutnya adalah
mengaktifkan PC Proxy sebagai ‘Server Cache’ untuk komputer2 yang lain.
Caranya setting mikrotik dari Winbox. Dari Terminal ketik berikut :
/ip fi addr
add name=Local address=192.168.1.0/24
add name=Proxy address=192.168.11.0/24
/ip fi nat
add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.11.11 to-ports=3128 protocol=tcp \
src-address-list=Local dst-address-list=!Proxy in-interface=Local \
dst-port=80,81,8080,3128 commet="TRANSPARENT PROXY"
add chain=srcnat action=masquerade out-interface=pppoe-speedy1 comment="MASQUARADE"
add chain=srcnat action=masquerade out-interface=Modem
add chain=dstnat action=redirect to-ports=53 protocol=udp dst-port=53 comment="DNS"
add chain=dstnat action=redirect to-ports=53 protocol=tcp dst-port=53
add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.11.11 to-ports=22 protocol=tcp \
in-interface=pppoe-speedy1 dst-port=22 comment="DMZ"
add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=192.168.3.1 to-ports=80 protocol=tcp \
in-interface=pppoe-speedy1 dst-port=8181
/ip fi addr
add name=Local address=192.168.1.0/24
add name=Proxy address=192.168.11.0/24
/ip fi ma
add chain=forward action=mark-connection new-connection-mark="HIT" passthrough=yes \
protocol=tcp in-interface=Proxy out-interface=Local src-port=3128 dscp=12 comment="PROXY-HIT"
Keterangan :
!Proxy = Membaca IP address Proxy di IP-Firewall-IP Address List
Local = Interface mikrotik yang mengarah ke jaringan Lokal
pppoe-speedy1 = Interface mikrotik yang mengarah ke jaringan internet
Modem = Interface mikrotik yang mengarah ke modem bridge’
‘SESUAIKAN DENGAN KONDISI JARINGAN ANDA’
Sampai
disini, anda telah berhasil membangun jaringan dengan menggunakan proxy
server sendiri. Selanjutnya tinggal mengembangkan script pada
Routerboard/mikrotik untuk pengaturan Mangle dan Bandwidth Management
pada opsi ‘Queue’. Tutorial mengenai hal tersebut sudah sangat banyak
sekali di internet.
BILA PROXY SETELAH RESTART TIDAK MAU JALAN LAGI
(mandailingnatal.com)
buka dengan perintah ini #nano /etc/rc.local
sisipkan perintah ini
squid start
Kemudian simpan dengan menekan
CTRL + X , Kemudian restart squid anda, perhatikan pada dengan perintah
ps -aux apakah squid sudah berjalan atau tidak.
referensi laen:
http://devilzc0de.org/forum/thread-7222.html (menggunakan CentOS)